Rekomendasi Wisata Hits Dieng, Bikin Betah Liburan!

Dataran Tinggi Dieng telah lama menjadi primadona wisata alam dan budaya. Julukan "Negeri di Atas Awan" bukanlah tanpa alasan. Dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, kawasan ini menawarkan udara sejuk yang menyegarkan, pemandangan dramatis khas pegunungan, dan kekayaan budaya lokal yang masih lestari.

Belakangan ini, Dieng semakin mencuri perhatian generasi muda dan wisatawan kekinian berkat banyaknya destinasi instagramable, spot sunrise menakjubkan, hingga festival budaya yang unik. Berikut adalah beberapa wisata hits di Dieng yang wajib kamu kunjungi, lengkap dengan daya tarik masing-masing!

1. Bukit Sikunir: Sunrise Terindah di Pulau Jawa

Jika kamu mencari tempat untuk menikmati matahari terbit yang luar biasa, Bukit Sikunir adalah jawabannya. Dari puncaknya, kamu bisa menyaksikan panorama lautan awan yang menyelimuti lembah, berpadu dengan siluet gunung-gunung besar seperti Merapi, Merbabu, Sindoro, dan Sumbing.

Waktu terbaik untuk naik ke Sikunir adalah pukul 03.00-04.00 dini hari. Meski jalur pendakiannya relatif pendek (sekitar 800 meter), disarankan membawa jaket tebal karena suhunya bisa mencapai 5 derajat Celsius.

Tips: Gunakan alas kaki yang nyaman dan siapkan senter atau headlamp untuk perjalanan sebelum subuh.

2. Kawah Sikidang: Fenomena Geotermal yang Spektakuler

Kawah Sikidang menjadi ikon geotermal Dieng yang paling mudah diakses. Asap belerang yang terus mengepul dari tanah dan suara gemuruh alami menciptakan suasana magis. Berbeda dari kawah gunung pada umumnya, Sikidang memiliki permukaan tanah datar sehingga pengunjung dapat melihat kawah aktif dari jarak dekat—tentu saja dengan tetap memperhatikan batas aman.

Di sekitar kawasan kawah, terdapat spot foto menarik seperti jembatan kayu, patung-patung bertema legenda, hingga penyewaan kostum tradisional Jawa dan pelindung wajah dari belerang.

3. Telaga Warna: Keindahan Alam Sarat Mitos

Telaga Warna merupakan danau kecil yang terkenal karena fenomena optik airnya yang dapat berubah warna. Hal ini disebabkan oleh kandungan belerang dan pantulan sinar matahari. Warna air bisa tampak biru, hijau, hingga kekuningan dalam waktu yang berbeda-beda.

Di sampingnya terdapat Telaga Pengilon, yang airnya bening seperti cermin. Kombinasi kedua danau ini menciptakan pemandangan yang sangat fotogenik.

Catatan menarik: Menurut cerita lokal, Telaga Warna memiliki kaitan dengan kisah legenda tentang putri kerajaan dan kalung pusaka yang menjadi sumber warna-warni air danau.

4. Candi Arjuna: Jejak Peradaban Hindu Tertua di Jawa

Kompleks Candi Arjuna menyimpan sejarah panjang peradaban Hindu di Nusantara. Diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi, candi ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram Kuno.

Selain nilai sejarahnya, kawasan ini sering menjadi latar belakang foto prewedding karena keindahan arsitektur candinya yang klasik dan lanskap pegunungan di sekelilingnya.

Menariknya lagi, saat musim tertentu, candi ini diselimuti kabut pagi yang membuatnya tampak seperti negeri dongeng.

5. Batu Pandang Ratapan Angin: Spot Favorit Pecinta Foto

Sesuai namanya, spot ini terletak di atas tebing batu besar yang langsung menghadap ke Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Dari atas, pemandangan tampak sangat dramatis—terutama saat kabut tipis menyelimuti danau di pagi hari.

Tempat ini cocok untuk kamu yang ingin berfoto dengan latar lanskap luar biasa. Akses menuju tempat ini pun tidak terlalu sulit, hanya memerlukan trekking singkat dari area parkir.

6. Dieng Plateau Theater: Mengenal Dieng Lebih Dalam

Sebelum menjelajahi kawasan, sempatkan diri menonton film dokumenter di Dieng Plateau Theater. Durasi filmnya sekitar 20 menit dan menyajikan informasi lengkap tentang sejarah geologis, budaya, serta fenomena unik yang terjadi di Dieng seperti “anak gimbal.”

Dengan menonton film ini, kamu akan mendapat pemahaman menyeluruh yang membuat perjalananmu semakin bermakna.

7. Festival Dieng Culture Festival: Perayaan Budaya Anak Gimbal

Salah satu event paling ditunggu di Dieng adalah Dieng Culture Festival (DCF), biasanya digelar setiap Agustus. Acara ini memadukan pertunjukan seni, jazz atas awan, pelepasan lampion, hingga ritual pemotongan rambut anak-anak berambut gimbal.

Anak gimbal dianggap anak istimewa dalam budaya lokal. Rambut mereka tidak boleh dipotong sembarangan, melainkan harus melalui proses adat yang sakral. Festival ini mampu menarik wisatawan domestik hingga mancanegara, karena atmosfernya sangat unik dan syarat makna budaya.

8. Golden Sunrise & Camping di Bukit Sidengkeng dan Gunung Prau

Bagi pecinta hiking, Gunung Prau adalah destinasi idaman. Jalur pendakian relatif landai dan cocok untuk pemula. Di puncaknya, kamu akan disuguhkan padang rumput luas (savana), hamparan bunga daisy saat musim tertentu, dan pemandangan sunrise yang tiada duanya.

Alternatif lainnya adalah Bukit Sidengkeng, yang lokasinya dekat Telaga Warna dan cocok untuk kamu yang ingin camping tanpa mendaki terlalu jauh.

Tips Wisata ke Dieng:

• Pilih waktu kunjungan saat musim kemarau (Juni–Agustus) agar tidak terganggu hujan.

• Gunakan pakaian hangat dan jaket tebal, terutama jika bermalam.

• Bawa masker atau penutup hidung saat mengunjungi Kawah Sikidang.

• Pesan akomodasi lebih awal jika datang saat musim liburan atau saat Dieng Culture Festival.

Dieng bukan sekadar tempat wisata alam biasa—ia adalah perpaduan magis antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan keunikan geologis yang langka. Dari panorama sunrise hingga danau yang berubah warna, dari kawah aktif hingga candi purba, setiap sudut Dieng menyimpan cerita yang menunggu untuk dijelajahi.

Tak heran jika wisata Dieng semakin hits dan menjadi incaran para pencinta alam, fotografer, dan pelancong budaya. Jadi, tunggu apa lagi? Rencanakan perjalananmu ke Dieng sekarang juga, dan rasakan sendiri keajaiban “negeri di atas awan”.