Home About Us
  • Order Online
  • NEWS Testimoni
    The Gege > Hot News > Kuliner
    rekomendasi-kuliner-khas-batang-wajib-coba
    23 June 2025
    104 kali dilihat

    Rekomendasi Kuliner Khas Batang, Wajib Coba!

    Kabupaten Batang, yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah dan dikenal sebagai "Bumi Tersenyum", bukan hanya memiliki alam yang memesona, tapi juga kekayaan kuliner yang menggoda selera.

    Sebagai wilayah yang berada di antara laut dan pegunungan, Batang menyimpan beragam jenis makanan khas yang lahir dari perpaduan budaya pesisir dan pedalaman. Mungkin tak sepopuler Semarang atau Yogyakarta dalam hal wisata kuliner, tapi justru di situlah pesona Batang—otentik, sederhana, dan penuh kejutan rasa.

    Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam ragam kuliner khas Batang yang wajib dicicipi, baik oleh warga lokal maupun wisatawan yang sedang menjelajahi Jawa Tengah.

    1. Nasi Megono: Sajian Sederhana Penuh Cita Rasa

    Tak sah rasanya membahas kuliner Batang tanpa menyebut nasi megono. Hidangan ini sangat khas di wilayah Pantura, termasuk Batang, dan menjadi menu sarapan favorit banyak warga. Nasi megono terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan urap nangka muda yang diiris halus dan dimasak bersama kelapa parut serta bumbu rempah seperti kencur, bawang putih, dan daun jeruk.

    Yang membuatnya unik adalah rasa gurih dan sedikit pedas dari megono-nya, serta aroma harum daun pisang yang digunakan untuk membungkusnya. Biasanya, nasi megono disantap dengan lauk pelengkap seperti ikan asin, tempe mendoan, atau gorengan lainnya.

    2. Sego Tewel: Gurihnya Nangka Muda dalam Sajian Tradisional

    Sama-sama berbahan dasar nangka muda, sego tewel sedikit berbeda dari nasi megono. Tewel (nangka muda) dimasak dengan santan dan bumbu khas Jawa, menghasilkan rasa gurih dan tekstur lembut. Biasanya, sego tewel disajikan bersama sambal, peyek, dan kadang potongan telur atau tempe goreng.

    Makanan ini banyak dijual di warung-warung makan sederhana di Batang dan sangat cocok untuk sarapan atau makan siang. Harganya pun sangat terjangkau, mencerminkan kesederhanaan masyarakat Batang.

    3. Pecel Kecombrang: Cita Rasa Segar dari Tumbuhan Liar

    Berbeda dari pecel pada umumnya, pecel khas Batang menggunakan bunga kecombrang sebagai bahan utamanya. Kecombrang memberikan aroma wangi yang khas dan rasa sedikit asam segar yang sangat unik. Sayuran lain seperti kangkung, bayam, dan kecambah tetap hadir, disiram dengan sambal kacang yang gurih dan sedikit pedas.

    Pecel kecombrang menjadi favorit karena aromanya yang kuat dan menyegarkan. Menu ini juga mencerminkan kedekatan masyarakat Batang dengan alam sekitar, termasuk pemanfaatan tanaman liar yang ternyata kaya rasa dan gizi.

    4. Sate Kambing Batang: Lezat dengan Bumbu Khas

    Jika biasanya sate kambing disajikan dengan bumbu kacang atau kecap, sate kambing khas Batang memiliki gaya penyajian unik. Potongan daging kambing yang empuk dibakar dengan olesan bumbu kecap bawang dan rempah rahasia, lalu disajikan bersama irisan kol, tomat, dan kadang sambal terasi.

    Keistimewaan sate kambing Batang terletak pada proses marinasi yang membuat dagingnya empuk tanpa bau prengus. Tak heran jika banyak wisatawan luar kota yang mencari sate ini saat melintasi Jalur Pantura.

    5. Tahu Petis Batang: Jajanan Ringan Penuh Rasa

    Tahu petis bukan hanya milik Semarang. Di Batang, jajanan ini hadir dengan sentuhan khas. Tahu putih digoreng hingga renyah di luar dan lembut di dalam, lalu dibelah dan diisi dengan petis—saus hitam pekat dari fermentasi udang atau ikan.

    Perpaduan rasa asin, manis, dan gurih dari petis membuat camilan ini cocok disantap sore hari bersama teh hangat. Harganya juga ramah di kantong, membuatnya jadi favorit semua kalangan.

    6. Bakso Balungan Batang: Kenikmatan Tersembunyi dalam Tulang

    Siapa sangka Batang punya varian bakso yang unik? Bakso balungan menyajikan semangkuk bakso lengkap dengan potongan tulang-tulangan sapi atau ayam. Tulang ini masih menyimpan daging-dagingan yang empuk dan gurih, menambah sensasi menggigit dan menghisap tulang.

    Bakso balungan banyak dijajakan di warung pinggir jalan dan menjadi pilihan mengenyangkan dengan harga terjangkau. Bumbunya yang kuat dan kuahnya yang bening gurih membuat siapa pun ketagihan.

    7. Lompong Sagu: Jajanan Tradisional yang Mulai Langka

    Lompong sagu adalah jajanan tradisional Batang yang kini mulai langka. Terbuat dari tepung sagu yang diisi kelapa parut dan gula merah, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus. Rasanya manis dan teksturnya kenyal, cocok untuk camilan atau teman minum kopi sore.

    Kue ini dulu sering dijumpai di pasar-pasar tradisional, tapi kini hanya beberapa penjual saja yang masih mempertahankannya. Keunikan dan kelezatannya membuat lompong sagu layak dilestarikan.

    8. Wedang Pekak: Minuman Tradisional Penawar Dingin

    Selain makanan, Batang juga punya minuman khas: wedang pekak. Terbuat dari campuran rempah seperti kayu manis, cengkeh, jahe, dan bunga lawang, minuman ini disajikan hangat dan dipercaya dapat menghangatkan badan serta meredakan masuk angin.

    Wedang ini banyak disajikan pada malam hari di warung-warung kaki lima, dan menjadi pilihan ideal saat cuaca dingin atau hujan. Rasanya pedas hangat dan aromanya sangat menenangkan.

    Batang adalah rumah bagi kuliner-kuliner khas yang belum banyak diketahui luas. Mulai dari nasi megono yang legendaris, pecel kecombrang yang menyegarkan, hingga lompong sagu yang langka—semuanya mencerminkan karakter masyarakat Batang yang sederhana, bersahaja, dan penuh rasa.

    Jika Anda berkunjung ke Batang, jangan lewatkan kesempatan mencicipi kekayaan rasa yang mungkin sederhana, namun penuh makna. Setiap suapan adalah perjalanan sejarah dan budaya yang layak dinikmati.

    Menikmati kuliner Batang tak hanya soal kenyang, tapi juga soal memahami dan merayakan keberagaman kuliner Nusantara. Jadi, jika Anda melintasi jalur Pantura atau sedang merencanakan wisata ke Jawa Tengah, sempatkan mampir dan nikmati sendiri pesona kuliner khas Batang.


    Chat via WhatsApp